Sabtu, 22 Januari 2011

penemu kimia

Ilmuwan Kimia Otto Wallach

Otto Wallach lahir pada tanggal 27 Maret 1847, di Königsberg, Prusia (kini bagian Rusia). Anak laki-laki dari pasangan Gerhard Wallach dan istrinya née Otillie Thoma. Ayahnya adalah seorang pegawai sipil kelas tinggi, menjadi Auditor General di Potsdam. Wallach dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1910 untuk karyanya pada senyawa alisiklik dan minyak esensial aromatik. Ia paling diakui untuk studinya pada celupan anilina dan karya pionernya dalam kimia organik.

Selama awal masa pendidikannya di Gymnasium Potsdam, Wallach tampak sangat menyukai sejarah dan seni- pada saat itu mata pelajaran seperti kimia sangat sulit diajarkan di tingkat SMP. Pada 1865, ia pergi ke Universitas Göttingen untuk belajar kimia dengan Wöhler, Fittig, dan Hübner namun segera pindah ke Berlin untuk studi selama satu semester di bawah bimbingan A.W. Hofmann dan G. Magnus.

Setelah 1 semester di Berlin, Wallach kembali ke Göttingen. Ia bekerja begitu keras, sehingga ia mendapat gelar doktornya pada tahun 1869 setelah hanya 5 semester belajar dan meneliti di bawah bimbingan Hübner. Pada saat itu, jam kerja di laboratorium Wöhler adalah dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore, di mana gas sudah dimatikan dan beberapa pekerjaan harus dilakukan dalam kondisi nyala lilin). Tesisnya terkait dengan posisi isomer dalam serangkaian toluena.

Pada tahun 1869 dan 1870, ia menjadi asisten H. Wichelhaus di Berlin, yang mana ia meneliti tentang nitrasi ß-naftol. Pada tahun 1870, Easter menemukannya di Bonn dengan Kekul?. Selanjutnya, Easter sendiri yang menjadi seniman dalam hatinya dan menjadi sangat serius dalam membuat arsitektur jabatannya, menulis kepada Wallach: "Tidak akan menyakitkan bagimu untuk datang ke Bonn. Di sini kami sedang memimpin hidup seniman ilmiah". Pada tahun yang sama, bagaimanapun, Wallach harus meninggalkan Bonn untuk tugas militer dalam perang Perancis-Prussia.

Pada 1870, Wallach harus meninggalkan studinya untuk dinas militer dalam Perang Prancis-Prusia. Setelah perang, ia mencoba ketiga kalinya untuk menetap di Berlin bekerja di perusahaan baru bernama "Aktien-Gesellschaft für Anilin-Fabrikation" (belakangan firma ini dikenal sebagai Agfa). Oleh karena kesehatan Wallach yang sudah rapuh, tidak tahan dengan uap berbahaya dari pabrik, maka pada tahun 1872, ia Wallach meninggalkan Berlin dan kembali dan pindah ke Universitas Bonn, di mana ia tinggal selama 19 tahun. Ia mulanya menjadi asisten di laboratorium organik, dan berikutnya ditunjuk sebagai dosen pribadi. Di sanalah ia mulai berkarya dalam kimia organik.

Pada 1876, Wallach diangkat sebagai guru besar Professor luar biasa. Ketika tahun 1879, jabatan Ketua Farmakologi kosong, ia berkewajiban untuk mengisinya, yang memaksanya mengkhususkan diri pada bidang ini. Selama periode ini, ia menemukan senyawa iminoklorida dengan mereaksikan fosfor pentaklorida dengan asam amida. Tapi ketika Kekul?menceritakan ketertarikannya pada sebuah lemari yang berisi penuh botol yang mengandung minyak esensial, dan mengundang Wallach untuk mempelajari kandungannya, Wallach tertarik. Wallach pun memasuki bidang studi baru di mana ia menjadi pionir terkenal selama lebih dari satu dekade, dan menjadi kerangka kerja penelitiannya yang utama.

Pada tahun 1884, Wallach menulis karya yang diterbitkan pertama kali dalam teka-teki jajaran berbagai anggota dalam kelompok C10H16, yang mana dalam praktik terbaru saat itu, disebut dengan beragam nama dimulai dari terpena, camfena, citrena, carvena, cinena, cajuputena, eucalyptina, hesperidina dan lain-lain. Penggunaan pereaksi umum seperti asam klorida dan asam bromida, ia berhasil mengenali perbedaan struktur antara senyawa-senyawa ini. Setahun berikutnya, ia bisa membedakan banyak senyawa yang saat itu tampak identik. Pada tahun 1909, ia mempublikasikan hasil studi ekstensifnya dalam bukunya Terpene und Campher, sebuah jilid buku sebanyak 600 halaman yang didedikasikan untuk murid-muridnya.

Penelitian penting Wallach lainnya juga banyak yang harus dicatat; konversi kloral menjadi asam dikloroasetat, serangkaian studi pada amina klorida, imida klorida, amidina, gloksalina dan lain-lain. Juga pada penelitiannya pada pewarna azo, senyawa diazo dan banyak senyawa lainnya. Mereka juga memperhatikan kemampuan praktiknya: seperti Emil Fischer dan Adolf von Baeyer, ia lebih mengandalkan percobaan yang hati-hati dariada pertimbangan teoretis.

Pada 1889, ditunjuk sebagai pengganti Victor Meyer sebagai Kepala Wöhler, yang membuatnya pada saat yang sama, ia diangkat sebagai Direktur Institut Kimia Göttingen. Selama beberapa tahun Wallach mempelajari struktur dan karakter senyawa alisiklik, termasuk hidrogen klorida. Wallach menghabiskan kebanyakan penelitiannya pada struktur molekul minyak esensial. Ia memisahkan dari minyak sekelompok bahan yang harum yang disebutnya terepenes. Pada 1909, ia menerbitkan hasil dan kesimpulannya dalam Terpene und Campher. Itulah studi pada minyak esensial ini yang akan meratakan jalan untuk industri parfum di masa depan.

Wallach menerima Hadiah Nobel pada tahun 1910 untuk hasil penelitiannya tentang senyawa alisiklik. Di luar Hadiah Nobel, Wallach dihormati dengan sejumlah penghargaan lainnya. Penghargaan lainnya meliputi beasiswa kehormatan dari Himpunan Kimia (Honorary Fellowships of the Chemical Society) pada 1908, gelar Doktorat Kehormatan di Universitas Manchester, Liepzig dan Institut Tekhnologi Braunschweig. Pada tahun 1912, ia menjadi anggota kehormatan di Verein Deutscher Chemiker. Ia menerima Kaiserlicher Adlerorden III. Klasse (Medali Elang dari kerajaan ) pada tahun 1911, Medali Davy Emas dan Perak pada tahun 1912, dan pada tahun 1915 mendapatkan Königlicher Kronorden II. Klasse (Medali Mahkota dari Kerajaan).

Akhirnya, setelah tahun-tahun dinas, Wallach beristirahat dari berkarya dan pensiun pada tahun 1915 dari semua jabatan ini pada awal Perang Dunia I, enam asistennya terbunuh dalam perang. Wallach tidak menikah selama hidupnya, dan ia meninggal di Göttingen pada tanggal 26 Februari 1931, dalam usia 83 tahun.



Rabu, 19 Januari 2011

stephen hawking-ahli fisika teoritis

Stephen William Hawking (Stephen Hawking) dilahirkan pada Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dia tumbuh besar dekat Kota London dan meraih gelar Bachelor dari Oxford University pada 1962 dengan predikat terbaik. Lalu dia memperoleh gelar doktor di Universitas Cambridge pada bidang fisika teoritis di bawah bimbingan Dennis Sciama. Ia merupakan fisikawan yang brilian dan produktif, hal ini dibuktikannya dengan menyandang jabatan Lucassian Professor of Mathematics di Cambridge pada 1979, suatu posisi yang hanya pernah diraih Isaac Newton dan Paul Dirac.
Sejak tahun 1960, dia menderita penyakit ALS yang membuatnya duduk di kursi roda hingga kini tanpa bisa bergerak sedikitpun.
Penyakitnya bermula pada suatu malam di musim semi 1962. Ketika itu dia kesulitan mengikat tali sepatu yang membuatnya sadar ada sesuatu yg salah dengan tubuhnya. Penyakit yg dideritanya bernama ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis).
Departemen Fisika Cambridge menempatkannya di bawah bimbingan Dennis Sciama seorang pembimbing riset kosmologi relativistik yang mumpuni. Dennis Sciama merupakan pembimbing tesis yang sangat berdedikasi dan selalu mendorong mahasiswanya menemukan berbagai cara untuk meningkatkan pekerjaan mereka.
Walaupun dia mengetahui Hawking menderita ALS, dia tidak memberikan perlakuan yang berbeda. Tak lama berselang, Hawking bertemu Roger Penrose, seorang matematikawan cemerlang yang menggeluti lubang hitam dan mengajarinya secara radikal metode analitis baru dalam fisika. Bahkan dia juga membimbing Hawking langsung memasuki arus utama fisika teoritis. .
Sepertinya, kehadiran Hawking di dunia sudah ditunggu-tunggu untuk meneruskan pekerjaan Newton dan Einstein dalam mengupas tabir semesta. Pada saat dia lahir, teori relativitas umum Einstein sudah diterapkan secara luas dalam kosmologi.
Teori ini diciptakan Albert Einstein (1879-1955), yang merupakan karya terbesar manusia dalam usaha mencari kebenaran. Secara sederhana, teori ini merupakan struktur matematis yang melukiskan gravitasi dengan kurva ruang waktu.
Menurut Einstein, ruang dan waktu merupakan konsep yang menyatu dan tidak bisa dipisahkan sebagaimana anggapan klasik. Bagaimana kamu mengukur waktu bergantung bagaimana kamu bergerak di dalam ruang dan sebaliknya. Kemunculan relativitas umum saat itu mengubah pandangan manusia akan alam semesta secara radikal.
Dalam teori itu, Einstein membuat dua postulat: tidak ada benda yang dapat melebihi kecepatan cahaya dan kecepatan cahaya selalu sama menurut pengamat di manapun. Bentuk dari teori ini adalah sebuah persamaan yang disebut sebagai persamaan Einstein. Persamaan ini mengandung berbagai penjelasan seperti pergeseran perihelion Merkurius, pembelokan arah cahaya, keberadaan gelombang gravitasi, singularitas ruang-waktu, deskripsi pembentukan bintang neutron dan lubang hitam bahkan pengembangan alam semesta.
Membaca persamaan tersebut, Einstein sempat risau karena menurut dia alam semesta tidak akan seaneh teorinya. Nyatanya, alam ini jauh lebih aneh dari imajinasi tercanggih manusia sekalipun. Penyelesaian Kontroversial persamaan Einstein muncul pada tahun 1922 oleh ilmuwan Rusia Alexander Friedmann (1885-1925). Friedmann menemukan bahwa relativitas umum mampu memprediksi alam semesta yang tidak stabil, gangguan kecil saja bisa menyebabkan alam semesta ini mengembang atau mengerut.
Penyelesaian persamaan Einstein yang penting bagi kosmologi modern dan Stephen Hawking, dipublikasikan ilmuwan Amerika Robert Oppenheimer (1904-1967). Menurut Oppenheimer, bintang lambat laun membakar habis bahan bakarnya dan mulai mengalami keruntuhan akibat pengerutan gravitasi.
Keruntuhan gravitasi yang dahsyat akan terjadi begitu suatu bintang mencapai radius kritis, kemudian bintang memutuskan hubungan dengan seluruh alam semesta menjadi lubang hitam. Bidang inilah yang nantinya menjadi garapan Stephen Hawking dalam berkiprah di dunia Kosmologi.
Mahasiswa dibawah bimbingan Dennis Sciama, salah satu aktivitas pentingnya adalah menghadiri seminar-seminar. Pada tahun 1960-an kelompok Cambridge tertarik dengan pekerjaan seorang ilmuwan muda matematika-terapan bernama Roger Penrose.
Ia bisa menunjukkan bahwa jika bintang runtuh melampaui nilai tertentu, ia tidak dapat mengembang kembali. Bintang itu akan mempunyai kerapatan massa yang tak hingga, artinya bintang akan membentuk singularitas di pusatnya. Secara umum, singularitas adalah suatu titik di mana fungsi matematika tak bisa didefinisikan. Fungsi ini menjadi divergen menuju nilai tak hingga. Penemuan Penrose sangat menantang Hawking untuk mempelajari dan menerapkannya pada permulaan alam semesta.
Hawking menunjukkan bahwa jika relativitas umum benar, maka harus ada singularitas di masa lalu yang merupakan permulaan waktu. Menurutnya, segala sesuatu yang ada sebelum singularitas itu tidak dapat dianggap sebagai bagian dari alam semesta ini. Hawking berhasil lulus dengan gelar Doktor pada 1965 berkat tesisnya mengenai asal mula alam semesta yang diterima umum secara luas. Tesis doktornya mengkritik model keadaan tunak (steady state) Hoyle dan pembuktiannya tentang singularitas dentuman besar memberikannya kesuksesan sepanjang masa.
Kejeniusan Hawking sudah dikenal sejak menjadi mahasiswa S1 di Oxford. Kebanyakan teman sekelasnya butuh waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikan tiga belas soal yang sulit dari buku Electricity and Magnetism karangan Bleaney & Bleaney.
Awal 1970-an teori relativitas umum dan lubang hitam sedang naik daun. Hawking, siap beraksi. Dia menerapkan teknik matematika canggih yang diperkenalkan Penrose untuk mempelajari sifat-sifat lubang hitam.
Lubang hitam adalah suatu daerah dimana hukum-hukum fisika tidak berlaku lagi. Tempat itu memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat dan siapapun yang masuk tidak bisa keluar kembali termasuk cahaya sekalipun. Menurut pengamatan Astronom, diketahui teryata lubang hitam raksasa di pusat galaksi kita.
Pada November 1970, Hawking telah diakui sebagai fisikawan terpandang. Dengan cacat fisiknya yang begitu serius bagaimana Hawking bisa mengungguli saingan-saingan berat lainnya seperti Roger Penrose, Werner Israel, dan Yakov Borisovich Zeldovich?. Mereka semua menggunakan tangan untuk menuliskan berlembar-lembar perhitungan di atas kertas. Sehingga memudahkan mereka untuk melihat ulang.
Sulit dibayangkan hal tersebut dikerjakan hanya dalam pikiran di kepala. Itulah yang dilakukan Hawking. Seluruh risetnya dilakukan di dalam kepalanya, karena proses kelumpuhan tangannya yang berjalan berangsur-angsur. Secara perlahan pula dia melatih pikirannya untuk berpikir dengan cara yang berbeda dengan fisikawan pada umumnya.
Dia berpikir dengan cara-cara baru gambaran-mental dan persamaan mental intuitif yang baginya dapat menggantikan kertas dan pena serta persamaan tertulis. Hawking menggunakan gambaran mentalnya untuk mendapatkan ilham, adalah kajiannya tentang luas permukaan lubang hitam.
Persoalan yang esoteric dalam dinamika lubang hitam, akhirnya membawa dia pada penemuan terbesarnya dalam fisika. Dia mengatakan bahwa luas permukaan suatu lubang hitam hanya dapat tetap sama atau bertambah, tetapi tidak pernah berkurang. Ini disebut Hukum Pertambahan Luas Hawking. Namun teori ini menghasilkan implikasi bahwa lubang hitam menghasilkan radiasi. Hal ini pertama kali diungkap oleh Jacob Bekenstein mahasiswa pasca sarjana Princeton. Menurut Hawking bagaimana mungkin lubang hitam memancarkan radiasi kalau tidak ada sesuatu yang bisa keluar darinya. Namun pada akhirnya hal ini membuat Hawking gelisah dan berusaha mencari mekanisme yang bisa menghasilkan radiasi lubang hitam jika Bekenstein benar.
Kemudian Hawking menelaah apa yang bisa terjadi di permukaan lubang hitam. Di situ medan gravitasi yang kuat berinteraksi dengan pasangan-pasangan partikel semu. Gravitasi yang kuat dapat menarik salah satu komponen dari pasangan semu ke dalam lubang hitam (energi negatif) dan menyebabkan massa lubang hitam berkurang, sedangkan komponen lainnya (energi positif) keluar dari lubang hitam dalam bentuk radiasi yang dapat dideteksi oleh pengamat luar.
Ia menggabungkan mekanika kuantum dan relativitas umum dalam rumusan tunggal untuk pertama kalinya. Dengan berani Hawking berkesimpulan bahwa lubang hitam tidak sepenuhnya hitam tapi juga memancarkan radiasi. Penemuan tersebut membuat Hawking mendapat gelar kehormatan akademik tertinggi Inggris. Dia diangkat menjadi anggota Fellow of The Royal Society.